CINTA BERSYARAT
Pagi itu aku terpaku memandangi liang
kubur kekasih tercintaku,sambil berfikir”kenapa
rasya meninggalkanku begitu cepat?tp dia memang pantas meninggal,toh ini semua
karna ulahmu sendiri sayang” . Sejak
kematian rasya,aku memilih untuk melanjutkan sekolahku di malang,dan mengubur
kenanganku bersama rasya.
Dengan hati-hati Sania mengoleskan
lipstick pada bibirnya yang mungil itu,dan mempoles pipinya yang tirus dengan
merah pipi agar terlihat lebih segar,sambil tersenyum memandangi gambar dirinya
di sebuah cermin rias yang ada di kamarnya itu.Tiba-tiba Melinda kakak Sania
yang sedari tadi memperhatikan tingkah centil adiknya itu bertanya spontan,”san,apa kamu sudah melihat tetangga baru
kita yang ada di depan rumah itu?” dengan perlahan sania mendekatkan
dirinya ke jendela kamarnya yang berada di lantai dua rumahnya tersebut,”owh,keluarga Hermawan yang kak mel maksud
ya?”,dengan wajah heran Melinda mencoba mengintrogasi adikya itu,”kamu tau nama keluarga itu darimana
mel?bukannya kamu….”sebelum Melinda bertanya panjang lebar Saniapun memotong
pembicaraan kakaknya tersebut,”aduh kak
mel,kak mel lupa cowok pindahan dari samarinda itu?yang sekelas sama kak
mel,,,,,nah itu dia deh salah satu anggota keluarga pak hermawan tetangga baru
kita,aku tau tentang dia dari rudi kak ketua tim basket di sekolah,dia khan
langsung keterima juga masuk tim basket karna prestasinya di seolah yang dulu”dengan
lancar Sania menjelaskan pada Melinda sambil memandangi tetangga barunya itu
memindah-mindahkan barang dari mobil ke
dalam rumah ,Melinda hanya mengangguk sambil mengingat-ingat anak baru yang di
ceritakan adiknya tersebut.
“Nah itu dia kak mel cowok yang
pake switter abu-abu,yang bawa dus
besar,liat ngga kak?,itu dia deh anak pindahan samarinda yang jago basket
itu,namanya Schot Hermawan ganteng ya kak mel,,J? “ Melinda celingukan mencari objek
yg dibicarakan adiknya tersebut,dan pandanganya terpaku pada cowok yang
dijelaskan oleh adiknya tersebut,”owh itu
dia,,ternyata cowok ganteng di kelas kakak itu tetangga kita mel? Tapi di kelas
sikapnya sangat dingin,seandainya tidak begitu mungkin aku akan simpatik
kepadanya”
Sambil menggoda kakaknya sania
berkata” ah yang bener ni kak mel,khan
kak mel belum terlalu kenal dia,ya sapa tau dia jaim gitu namanya anak
baru,kalo aku belum sama raka aku gebet duluan tu kakJ “ Tanpa
mereka sadarai volume percakapan mereka semakin lama semakin keras dan nyaris
terdengar keluar,ternyata schot juga memperhatikan mereka dari kamar schot yang
persis berada di depan balkon kamar sania.
“Ada dua wanita yang sedang
memperhatikanku,apa mau mereka,mau mencari perhatianku?sepertinya aku tidak
akan terpengaruh pada wanita ganjen seperti dia. Hari ini adalah hari keduaku
masuk sekolah,dan kebetukan hari itu aku langsung disuru ikut bergabung dengan
tim basket sekolah. Perlahan aku memasuki ruang ganti yang berada di sebelah
ruang kesehatan sekolah,pandanganku terhenti sejenak saat melintasi ruang
kesehatan tersebut,disana aku melihat sosok wanita sederhana dan kalem sedang
membantu salah satu siswa untuk membersihkan lukanya,sepertinya siswa tersebut
habis jatuh, “jaman sekarang masih ada wanita yang tampil apaadanya seperti
cewek itu di kota ini?mustahil sepertinya”aku bergumam sendiri dalam hati,dan spontan
saja rudi mengejutkanku,”hay
schot,ngapain kamu bengong disini,lagi liatin Melinda ya?dia ketua kesehatan
disini,dia memang gadis yang mempesona di sekolah ini,tp adiknya lebih
mempesona lagi bro,aku jamin deh kamu bakalan lebih terpana ngeliat sania,dia
itu ketua regu pemandu sorak di sekolah ini,jangan bilang kamu belum
mengenalnya,mereka kan tetanggamu schot”.Aku hanya tersenyum kecil
mendengar penjelasan rudi,sambil berjalan bersama menuju lapangan basket.”Ternyata dia salah satu dari dua wanita yang
memperhatikanku dari balkon kemarin”. Sorak-sorak para penonton dan tim
pemandu sorak meramaikan suasana di lapangan basket,dan aku bersama tim
basketku yang baru memulai pertandingan ,terdengar dari kejauhan teriakan dari
salah satu anggota pemandu sorak “ayo
schot,kamu pasti biasa” batinku bertanya siapa gadis itu,yang dengan
lantang menanggil namaku…belum sempat aku berpikir terlalu banyak tiba-tiba ada
sebuah bola yang datang kearahku secara tiba-tiba dan membuat semua suasana
yang aku rasakan menjadi gelap gulita tanpa cahaya sedikitpun.
Aku mencoba untuk membuka mata dan
mencari cahaya yang ada,kepalaku masih terasa pusing,aku beruhasa untuk bangun
dari tempatku dibaringkan dan suara lembutpun terdengar “Sebaiknya kamu berbaring dulu,karna benturan bola dikepalamu itu cukup
keras hingga membuatmu tidak sadarkan diri tadi,apa kamu mau aku ambilkan minum?”
Bola matakupun tertuju pada sosok gadis polos,dan kalem yang ada disebelah
ranjang yang aku sedang gunakan,”hhhmmmm…tidak,tidak usah,trimakasi telah
membantuku”. Dengan gugup aku mengeluarkan kata-kata tersebut.Dia memang gadis
yang polos,gadis yang apaadanya,dia berhasil memikatku pada pandangan pertama,”YA ,gadis seperti dialah yang aku cari
selama ini”aku tersenyum sendiri”. ”
Permisi,Schot,kamu ga apa-apa khan?kak mel udah di obtain kan?”.Suara
nyaring itu datang begitu saja memecakan suasana hening sebelumnya,siapa gadis
ini,yang pasti dia adalah salah satu anggota pemandu sorak tadi hanya saja
kenapa dia seolah-olah sangat mengenalku? .“Schot
kamu udah baikan?oia aku sania,aku ketua regu pemandu sorak di sekolah ini,maaf
tadi sepertinya karna mendengar teriakanku kamu jadi bengong dan kena bola deh
“ gadis itupun bicara tanpa ada tanda stopnya,”ok tidak apa,mungkin aku terlalu
ceroboh’jawabku singkat.Ternyata ini yang bernama sania,adik dari
Melinda,cantiknya sih sama tp sifatnya bereda jauh dengan kakaknya
Melinda,sania gadis yang centil,dan suka berdandan yang berlebihan,sedangkan
Melinda gadis yang polos yang apa adanya sangat berbeda.
Semenjak kejadian tertimpa bola itu
aku mulai dekat dengan Melinda,dan ketertarikanku kepada Melinda semakin
kuat,tapi aku tak mau terburu-buru untuk mengatakan rasa cintaku terhadap
Melinda karna aku masih ingin mengubur dalam-dalam kenanganku bersama rasya. 6
Bulan sudah kami dekat selayaknya seperti sahabat ,namun akhir-akhir ini
Melinda terlihat berbeda ,dia tidak seperti Melinda yang pertama aku
kenal,Melinda yang sekarang sudah mulai berani memoles wajahnya dengan make
up,dan sudah berani memakai pakaian norak seperti anak alay jaman sekarang,aku
mengurungkan niatku untuk menembak Melinda agar dia menjadi kekasihku.Semakin
hari penampilan Melinda semakin tidak
jelas adanya menurutku dia tidak pantas bermake up begitu
,norak,kampungan,memakai rok terlalu pendek,”uuhhhh…aku jijik melihatnya,ternyata
dia sama dengan rasya!” pikirku bergejolak “aku sudah ditipu oleh melinda ,kamu akan tau akibatnya mel”.
Malam itu udara panas -suhu di atas
38 derajat dan lembab.Aku mengajak Melinda untuk menyelinap ke rumah tetangga
kita yang berada persis di belakang tembok halaman rumahku.Disana ada kolam
renang yang gelap dan sunyi aku ingin mengjak Melinda untuk menghabiskan malam
ini dengan berenang berdua denganya.Kami berdua melepaskan pakaian kami dan
mengenakan pakaian renang,lalu kuraih tangan Melinda ku ajak menuju kolan yang
penuh dengan kegelapan.Sebelum kita mulai berenang aku meminta suatu pembuktian
ke Melinda,”mel kalau kamu benar-benar mencintaiku kamu tunjukin dong
keahlianmu meloncat dari papan renang itu,kan kamu jago mel” dengan senyum
menyakinkan Melinda menjawab “oke sayang akan aku buktikan”.
Perlahan tapi pasti Melinda memanjat
papan loncat tersebut. Dia membalikan badan dan melambai dari kejauhan
kepadaku.Aku hampir tidak bias melihat wajahnya ,namun aku tau dia sedang
tersenyum dan aku membalas melambai kepadanya. Papan itu berderak keras waktu
dia melangkah tiga kali dan meloncat jauh keudara.Dengan sempurna dia melakukan
loncatan indah,loncatan dengan kedua kaki merapat lurus,punggung melengkung,dan
kedua lengan terentang kesamping,kemudian kedua lengan terulur menembus ke air.
Kepalanya lebih dulu menghantam dasar
kolam yang berlapis semen.Aku berdiri tenang beberapa saat,lalu aku berjalan
menuruni tangga menuju kolam yang kosong itu.Aku berlutut di sebelah Melinda di
lantai semen yang keras itu. Melinda masih bernafas,matanya terbuka dan
berkilat-kilat dalam kegelamapan menatapku. Darah ungu kentak merembes keluar
dari kepalanya,baunya amis seperti logam.Aku hanya memandanginya menunggu
sampai dia berhenti bernafas.Sesaat setelah Melinda sudah tidak bernafas
lagi,aku mengangkat mayatnya dan menguburnya di halaman belakang tetangga kami
yang tanpa penghuninya itu lalu aku membersihkan jejak yang ada di kolam kosong
tanpa air itu.Sesaat aku duduk di atas tanah dmna mayat Melinda aku tanam.
“Oh,Melinda kenapa kamu membuatku melakukan ini?mengapa kamu membuatku
membunuhmu begini?” “tidak,tidak,sama sekali tidak bukan aku yang salah dalam
kejadian ini,aku tau kolam itu kosong tidak ada air,tapi aku tidak mendorong
Melinda,dia meloncat sendiri”.”seandainya kamu tampil apa adanya seperti
dulu,mungkin kamu masih hidup dan akan bersamaku selamanya mel,”aku menyadarkan
diriku ini bukan salahku sambil membersihkan semua jejak kejadian tragis ini,mungkin
nasib melinda sama seperti Rasya,dulu juga Rasya tampil apa adanya dan berubah
seperti yang di lakukan Melinda,dan rasyapun meninggal saat rem mobilnya aku
blongkan.Dengan tenang aku pergi meninggalkan rumah kosong itu.
Semenjak kejadian itu Melinda di kabarkan
menghilang.Dan tidak seorangpun curiga denganku termasuk sania,karna setau
sania setalah perubahan penampilan kakaknya itu aku sudah mulai menjauh dari
Melinda.Sebulan setelah kejadian itu aku lulus sekolah dan aku memutuskan untuk
pindah kejakarta untuk melanjutkan kuliahku disana.Dan aku berharap di Jakarta
tidak aka ada korban lg seperti wanita-wanita sebelumnya yang dekat
denganku.Karna aku tidak suka wanita yang berpenampilan tak senonoh dan liar
seperti mereka.
TAMAT
By. Diana Sartika Dewi