Minggu, 01 September 2013

CINTA BERSYARAT

CINTA BERSYARAT

Pagi itu aku terpaku memandangi liang kubur kekasih tercintaku,sambil berfikir”kenapa rasya meninggalkanku begitu cepat?tp dia memang pantas meninggal,toh ini semua karna ulahmu sendiri sayang” . Sejak kematian rasya,aku memilih untuk melanjutkan sekolahku di malang,dan mengubur kenanganku bersama rasya.
Dengan hati-hati Sania mengoleskan lipstick pada bibirnya yang mungil itu,dan mempoles pipinya yang tirus dengan merah pipi agar terlihat lebih segar,sambil tersenyum memandangi gambar dirinya di sebuah cermin rias yang ada di kamarnya itu.Tiba-tiba Melinda kakak Sania yang sedari tadi memperhatikan tingkah centil adiknya itu bertanya spontan,”san,apa kamu sudah melihat tetangga baru kita yang ada di depan rumah itu?” dengan perlahan sania mendekatkan dirinya ke jendela kamarnya yang berada di lantai dua rumahnya tersebut,”owh,keluarga Hermawan yang kak mel maksud ya?”,dengan wajah heran Melinda mencoba mengintrogasi adikya itu,”kamu tau nama keluarga itu darimana mel?bukannya kamu….”sebelum Melinda bertanya panjang lebar Saniapun memotong pembicaraan kakaknya tersebut,”aduh kak mel,kak mel lupa cowok pindahan dari samarinda itu?yang sekelas sama kak mel,,,,,nah itu dia deh salah satu anggota keluarga pak hermawan tetangga baru kita,aku tau tentang dia dari rudi kak ketua tim basket di sekolah,dia khan langsung keterima juga masuk tim basket karna prestasinya di seolah yang dulu”dengan lancar Sania menjelaskan pada Melinda sambil memandangi tetangga barunya itu memindah-mindahkan barang  dari mobil ke dalam rumah ,Melinda hanya mengangguk sambil mengingat-ingat anak baru yang di ceritakan adiknya tersebut.
“Nah itu dia kak mel cowok yang pake  switter abu-abu,yang bawa dus besar,liat ngga kak?,itu dia deh anak pindahan samarinda yang jago basket itu,namanya Schot Hermawan ganteng ya kak mel,,J? “ Melinda celingukan mencari objek yg dibicarakan adiknya tersebut,dan pandanganya terpaku pada cowok yang dijelaskan oleh adiknya tersebut,”owh itu dia,,ternyata cowok ganteng di kelas kakak itu tetangga kita mel? Tapi di kelas sikapnya sangat dingin,seandainya tidak begitu mungkin aku akan simpatik kepadanya”
Sambil menggoda kakaknya sania berkata” ah yang bener ni kak mel,khan kak mel belum terlalu kenal dia,ya sapa tau dia jaim gitu namanya anak baru,kalo aku belum sama raka aku gebet duluan tu kakJ Tanpa mereka sadarai volume percakapan mereka semakin lama semakin keras dan nyaris terdengar keluar,ternyata schot juga memperhatikan mereka dari kamar schot yang persis berada di depan balkon kamar sania.
“Ada dua wanita yang sedang memperhatikanku,apa mau mereka,mau mencari perhatianku?sepertinya aku tidak akan terpengaruh pada wanita ganjen seperti dia. Hari ini adalah hari keduaku masuk sekolah,dan kebetukan hari itu aku langsung disuru ikut bergabung dengan tim basket sekolah. Perlahan aku memasuki ruang ganti yang berada di sebelah ruang kesehatan sekolah,pandanganku terhenti sejenak saat melintasi ruang kesehatan tersebut,disana aku melihat sosok wanita sederhana dan kalem sedang membantu salah satu siswa untuk membersihkan lukanya,sepertinya siswa tersebut habis jatuh, “jaman sekarang masih ada wanita yang tampil apaadanya seperti cewek itu di kota ini?mustahil sepertinya”aku bergumam sendiri dalam hati,dan spontan saja rudi mengejutkanku,”hay schot,ngapain kamu bengong disini,lagi liatin Melinda ya?dia ketua kesehatan disini,dia memang gadis yang mempesona di sekolah ini,tp adiknya lebih mempesona lagi bro,aku jamin deh kamu bakalan lebih terpana ngeliat sania,dia itu ketua regu pemandu sorak di sekolah ini,jangan bilang kamu belum mengenalnya,mereka kan tetanggamu schot”.Aku hanya tersenyum kecil mendengar penjelasan rudi,sambil berjalan bersama menuju lapangan basket.”Ternyata dia salah satu dari dua wanita yang memperhatikanku dari balkon kemarin”. Sorak-sorak para penonton dan tim pemandu sorak meramaikan suasana di lapangan basket,dan aku bersama tim basketku yang baru memulai pertandingan ,terdengar dari kejauhan teriakan dari salah satu anggota pemandu sorak “ayo schot,kamu pasti biasa” batinku bertanya siapa gadis itu,yang dengan lantang menanggil namaku…belum sempat aku berpikir terlalu banyak tiba-tiba ada sebuah bola yang datang kearahku secara tiba-tiba dan membuat semua suasana yang aku rasakan menjadi gelap gulita tanpa cahaya sedikitpun.
Aku mencoba untuk membuka mata dan mencari cahaya yang ada,kepalaku masih terasa pusing,aku beruhasa untuk bangun dari tempatku dibaringkan dan suara lembutpun terdengar “Sebaiknya kamu berbaring dulu,karna benturan bola dikepalamu itu cukup keras hingga membuatmu tidak sadarkan diri tadi,apa kamu mau aku ambilkan minum?” Bola matakupun tertuju pada sosok gadis polos,dan kalem yang ada disebelah ranjang yang aku sedang gunakan,”hhhmmmm…tidak,tidak usah,trimakasi telah membantuku”. Dengan gugup aku mengeluarkan kata-kata tersebut.Dia memang gadis yang polos,gadis yang apaadanya,dia berhasil memikatku pada pandangan pertama,”YA ,gadis seperti dialah yang aku cari selama ini”aku tersenyum sendiri”. ” Permisi,Schot,kamu ga apa-apa khan?kak mel udah di obtain kan?”.Suara nyaring itu datang begitu saja memecakan suasana hening sebelumnya,siapa gadis ini,yang pasti dia adalah salah satu anggota pemandu sorak tadi hanya saja kenapa dia seolah-olah sangat mengenalku? .“Schot kamu udah baikan?oia aku sania,aku ketua regu pemandu sorak di sekolah ini,maaf tadi sepertinya karna mendengar teriakanku kamu jadi bengong dan kena bola deh “ gadis itupun bicara tanpa ada tanda stopnya,”ok tidak apa,mungkin aku terlalu ceroboh’jawabku singkat.Ternyata ini yang bernama sania,adik dari Melinda,cantiknya sih sama tp sifatnya bereda jauh dengan kakaknya Melinda,sania gadis yang centil,dan suka berdandan yang berlebihan,sedangkan Melinda gadis yang polos yang apa adanya sangat berbeda.
Semenjak kejadian tertimpa bola itu aku mulai dekat dengan Melinda,dan ketertarikanku kepada Melinda semakin kuat,tapi aku tak mau terburu-buru untuk mengatakan rasa cintaku terhadap Melinda karna aku masih ingin mengubur dalam-dalam kenanganku bersama rasya. 6 Bulan sudah kami dekat selayaknya seperti sahabat ,namun akhir-akhir ini Melinda terlihat berbeda ,dia tidak seperti Melinda yang pertama aku kenal,Melinda yang sekarang sudah mulai berani memoles wajahnya dengan make up,dan sudah berani memakai pakaian norak seperti anak alay jaman sekarang,aku mengurungkan niatku untuk menembak Melinda agar dia menjadi kekasihku.Semakin hari penampilan Melinda  semakin tidak jelas adanya menurutku dia tidak pantas bermake up begitu ,norak,kampungan,memakai rok terlalu pendek,”uuhhhh…aku  jijik melihatnya,ternyata dia sama dengan rasya!” pikirku bergejolak “aku sudah ditipu oleh melinda ,kamu akan tau akibatnya mel”.
Malam itu udara panas -suhu di atas 38 derajat dan lembab.Aku mengajak Melinda untuk menyelinap ke rumah tetangga kita yang berada persis di belakang tembok halaman rumahku.Disana ada kolam renang yang gelap dan sunyi aku ingin mengjak Melinda untuk menghabiskan malam ini dengan berenang berdua denganya.Kami berdua melepaskan pakaian kami dan mengenakan pakaian renang,lalu kuraih tangan Melinda ku ajak menuju kolan yang penuh dengan kegelapan.Sebelum kita mulai berenang aku meminta suatu pembuktian ke Melinda,”mel kalau kamu benar-benar mencintaiku kamu tunjukin dong keahlianmu meloncat dari papan renang itu,kan kamu jago mel” dengan senyum menyakinkan Melinda menjawab “oke sayang akan aku buktikan”.
Perlahan tapi pasti Melinda memanjat papan loncat tersebut. Dia membalikan badan dan melambai dari kejauhan kepadaku.Aku hampir tidak bias melihat wajahnya ,namun aku tau dia sedang tersenyum dan aku membalas melambai kepadanya. Papan itu berderak keras waktu dia melangkah tiga kali dan meloncat jauh keudara.Dengan sempurna dia melakukan loncatan indah,loncatan dengan kedua kaki merapat lurus,punggung melengkung,dan kedua lengan terentang kesamping,kemudian kedua lengan terulur menembus ke air.
Kepalanya lebih dulu menghantam dasar kolam yang berlapis semen.Aku berdiri tenang beberapa saat,lalu aku berjalan menuruni tangga menuju kolam yang kosong itu.Aku berlutut di sebelah Melinda di lantai semen yang keras itu. Melinda masih bernafas,matanya terbuka dan berkilat-kilat dalam kegelamapan menatapku. Darah ungu kentak merembes keluar dari kepalanya,baunya amis seperti logam.Aku hanya memandanginya menunggu sampai dia berhenti bernafas.Sesaat setelah Melinda sudah tidak bernafas lagi,aku mengangkat mayatnya dan menguburnya di halaman belakang tetangga kami yang tanpa penghuninya itu lalu aku membersihkan jejak yang ada di kolam kosong tanpa air itu.Sesaat aku duduk di atas tanah dmna mayat Melinda aku tanam.
“Oh,Melinda kenapa kamu membuatku  melakukan ini?mengapa kamu membuatku membunuhmu begini?” “tidak,tidak,sama sekali tidak bukan aku yang salah dalam kejadian ini,aku tau kolam itu kosong tidak ada air,tapi aku tidak mendorong Melinda,dia meloncat sendiri”.”seandainya kamu tampil apa adanya seperti dulu,mungkin kamu masih hidup dan akan bersamaku selamanya mel,”aku menyadarkan diriku ini bukan salahku sambil membersihkan semua jejak kejadian tragis ini,mungkin nasib melinda sama seperti Rasya,dulu juga Rasya tampil apa adanya dan berubah seperti yang di lakukan Melinda,dan rasyapun meninggal saat rem mobilnya aku blongkan.Dengan tenang aku pergi meninggalkan rumah kosong itu.
Semenjak kejadian itu Melinda di kabarkan menghilang.Dan tidak seorangpun curiga denganku termasuk sania,karna setau sania setalah perubahan penampilan kakaknya itu aku sudah mulai menjauh dari Melinda.Sebulan setelah kejadian itu aku lulus sekolah dan aku memutuskan untuk pindah kejakarta untuk melanjutkan kuliahku disana.Dan aku berharap di Jakarta tidak aka ada korban lg seperti wanita-wanita sebelumnya yang dekat denganku.Karna aku tidak suka wanita yang berpenampilan tak senonoh dan liar seperti mereka.

TAMAT

By. Diana Sartika Dewi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar